JatimNetwork.com - Salah satu jajaran universitas elit Korea Selatan, Universitas Korea (Korea University) beberapa waktu ini telah umumkan sebuah berita mencengangkan terkait persyaratan untuk para pelamarnya!
Universitas Korea memberikan kebijakan tentang adanya riwayat perundungan (bullying) dalam proses penerimaan siswa regulernya.
Sehingga meskipun siswa tersebut lulus tes CSAT (College Scholastic Ability Test), jika siswa tersebut memiliki riwayat pernah melakukan tindak kekerasan di sekolahnya maka siswa tersebut secara otomatis akan terdiskualifikasi.
Dilansir oleh JatimNetwork.com dari laman Allkpop, dalam sebuah wawancara pada 22 Maret, sang rektor bernama Kim Dong Won menekankan untuk perlu adanya ketegasan terkait permasalahan bullying dan tindakan untuk para pelaku.
Baca Juga: Update Badai Tornado Melanda Mississippi, Menyebabkan Setidaknya 26 Orang Tewas
Kebijakan ini diambil didasarkan pada banyaknya kasus pembulian yang akhir-akhir ini marak terjadi dan mirisnya, para pelakunya ternyata banyak yang diterima di berbagai universitas bergengsi di Korea Selatan.
Salah satu contoh yang disorot adalah kasus dari anak pengacara Jung Su Shin dengan hukuman tingkat 8 yang diterima di Universitas Nasional Seoul yang merupakan salah satu universitas paling bergengsi di Korea Selatan!
Sementara korban dari anak pengacara tersebut menderita PTSD sampai mencoba tindakan bunuh diri akibat trauma atas tindakan pembulian yang diterimanya di sekolah.
Hal inilah yang membuat pihak Universitas Korea memberikan gagasan jika perlu adanya kebijakan tegas terkait catatan riwayat masa lalu siswa pelamar agar dimasukkan ke dalam aplikasi untuk melamar ke universitas.
Baca Juga: Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Putin, Parlemen Rusia Usulkan Larang Kegiatan ICC
Hal ini tentu juga memerlukan kesadaran dari pihak sekolah untuk menerapkan kebijakan tegas terkait perilaku tindak kekerasan demi pencegahan agar tidak terjadi di lingkungannya.
Catatan ini juga untuk memastikan jika siswa dengan riwayat kekerasan tersebut tidak akan diterima di universitas, meskipun diantaranya memiliki skor tertinggi di CSAT sekalipun!
Kebijakan baru ini dinilai merupakan langkah tepat untuk mengatasi tindak kekerasan, pembulian, perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan Korea Selatan.
Hal tersebut secara jelas "mengirimkan pesan" secara jelas kepada para pelaku tindak pembulian jika tindakannya tersebut tidak akan ada toleransi dan akan tetap berpengaruh di masa depan!
Artikel Terkait
Rusia Ungkap Fakta Cangkang Uranium yang Dikirim Barat ke Ukraina: Membahayakan Rakyat?
Hailey Bieber Kembali dapat Ancaman Pembunuhan, IG Story Selena Gomez Jadi Sorotan Netizen
Intip Profile Shou Zi Chew, CEO Tiktok yang Jadi Trending Usai Jalani Sidang Kongres di AS
Update Serangan Rusia di Ukraina Setelah Dikabarkan Serangannya Melemah
Dibela Selena Gomez Usai Dapat Ancaman Pembunuhan, Hailey Bieber Sampaikan Terima Kasih