JatimNetwork.com – Jauh sebelum isu pemekaran dan unifikasi di banyak wilayah muncul, Bapak Proklamator Ir. Soekarno sempat memiliki cita-cita serupa.
Bukan pemekaran wilayah melainkan unifikasi kawasan antara Indonesia dan Malaysia untuk bergabung menjadi satu Negara.
Semangat yang digelorakan Putra Sang Fajar – julukan Ir. Soekarno – untuk menyatukan Indonesia dan Malaysia bukan tanpa alasan.
Dikutip JatimNetwork.com dari berbagai sumber, sebagai Negara bekas kolonialisme oleh dua kerajaan berbeda, Indonesia dengan Kerajaan Belanda. Sementara Malaysia dikuasai oleh Inggris.
Semangat itulah yang membuat keduanya seakan memiliki senasib sepenanggungan.
Apalagi dengan kultur melayu yang berkelindan di kedua wilayah tersebut seakan jadi kuat alasan untuk unifikasi.
Baca Juga: Update Ranking Pemain Indonesia Master 2023 di BWF Edisi Terbaru Sektor: Ganda Putra dan Putri
Bahkan gagasan untuk menyatukan kedua Negara tersebut kabarnya muncul jelang kemerdekaan Indonesia, dengan adanya pertemuan rahasia Soekarno dan Hatta bersama tokoh dari Malaysia.
Ada Ibrahim Yaacob dan Burhanuddin Al-Helmy yang merupakan tokoh pendiri Kesatuan Rakyat Indonesia Semenanjung (KRIS) yang merupakan organisasi pro unifikasi Indonesia dan Malaysia.
Konon kala itu sekitaran medio Agustus 1945 yang upayanya untuk menyatukan Indonesia dan Malaysia menjadi Melayu Raya dalam satu Negara.
Namun setelah beberapa tahun langkah awal untuk unifikasi wilayah antara Indonesia dan Malaysia ternyata berakhir pilu.
Artikel Terkait
Bukan Eropa, Inilah 5 Wilayah Terdingin di Indonesia Ternyata Padang Panjang Juga Termasuk
UPDATE Harga Tiket Indonesia Master 2023, Harga Tiket Naik atau Turun? Cek Daftar Harga Tiketnya
Cara Beli Tiket Indonesia Master 2023, Tiket Bisa Dibeli Secara Online atau Offline?
Daftar Pemain GAP The Series yang Serialnya Trending di Indonesia, Ada Freen, Becky, hingga Kapten P'Nam
Update Ranking Pemain Indonesia Master 2023 di BWF Edisi Terbaru Sektor: Tunggal Putra dan Putri