Ustadz Adi Hidayat Beberkan Bukti Bahwa Allah Tahu yang Terbaik bagi Hamba-Nya

JatimNetwork.com - Manusia terkadang mempersiapkan segala hal dengan berencana. Menyusun rencana lalu mencari cara untuk mengeksekusinya agar rencana tersebut tercapai.

Di balik perencanaan yang matang dan tersusun rapi, terkadang dalam prosesnya pencapaiannya tidak semulus yang dibayangkan manusia itu sendiri.

Bahkan, banyak rencana manusia yang terlihat baik dan matang tersebut harus buyar hingga tidak tercapai sama sekali.

Baca Juga: Bagaimana Cara Sholat Tahajud saat Bulan Ramadhan? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Maka harus diingat bahwa sebaik-baiknya manusia berencana, Allah lah yang Maha Mengetahui segalanya.

Allah tahu yang terbaik untuk hamba-Nya seperti yang dibahas Ustadz Adi Hidayat dalam video berjudul "Allah Tahu yang Terbaik | Ust. Adi Hidayat" yang diunggah di kanal YouTube Hijrah Official daily pada 28 Mei 2020.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa perang terbesar adalah perang melawan perasaan kita, perang melawan hawa nafsu, dan perang melawan negatif thinking.

Baca Juga: Apakah Boleh Makan dan Minum Saat Imsak? Ustadz Adi Hidayat Seperti Ini...

Kadang-kadang bahkan negatif terhadap Allah, mempertanyakan, kenapa saya ya Allah? Kenapa tidak berakhir ya Allah?

"Kata Allah, hei.... Boleh jadi kamu gak suka tapi ini yang terbaik buat kamu. Kamu gak tahu kapan wafat, bukankah jika Allah belum kabulkan kamu rajin tahajjut, rajin puasa, rajin baca Al-Quran," ujar Ustadz Adi Hidayat.

"Kamu kemana saja selama ini? Mau wafat masih sibuk dengan dunia? Allah ingin untukmu sampai saatnya pulang ke akhirat dipaksa untuk mendapatkan itu," sambungnya.

Baca Juga: Tidur saat Puasa Ramadhan Bernilai Ibadah, Benarkah Berasal dari Hadits Sahih? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat

Terkadang yang diinginkan manusia di dunia ini tidak bagus. Ingin sesuatu yang besar tapi masih banyak melakukan maksiat, akhirnya levelnya tidak dinaikan.

"Kadang-kadang kamu ingin dunia ini, gak bagus untuk kamu. Kamu pengen naik jadi direktur tapi kamu akan banyak maksiat di sana, akhirnya levelnya dicukupkan manajer saja," beber UAH memberi contoh.