Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023, dengan Tema Syukur dan Sabar, Mana yang Utama?

- Sabtu, 28 Januari 2023 | 11:55 WIB
Ilustrasi. Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023, dengan Tema Syukur dan Sabar, Mana yang Utama? (Unsplash / positivemoslemattitude.)
Ilustrasi. Khutbah Jumat Singkat Terbaru 2023, dengan Tema Syukur dan Sabar, Mana yang Utama? (Unsplash / positivemoslemattitude.)

JatimNetwork.com - Dalam sholat Jumat terdapat khutbah yang disampaikan oleh seorang khatib sebelum mengerjakan sholat Jumat.

Khutbah Jumat yang dimiliki seorang khatib harus mempunyai dasar-dasar yang dapat dipegang, agar khutbah yang disampaikan dapat berlangsung dengan lancar dan berhasil dengan baik.

Khutbah kali ini mengangkat tema Syukur dan sabar, Mana yang utama?

Dilansir JatimNetwork.com dari laman Lirboyo.net, berikut naskah lengkapnya:

Khutbah I

الْحَمْدُللهِ الْقَوِيّ سُلْطَانُهْ. اَلْوَاضِحِ بُرْهَانُهْ. اَلْمَبْسُوْطِ فِى الْوُجُوْدِ كَرَمُهُ وَاِحْسَانُهْ. تَعَالَى مَجْدُهُ وَعَظُمَ شَانُهْ. خَلَقَ الْخَلْقَ لِحِكْمَهْ. وَطَوَى عَلَيْهَاعِلْمَهْ. وَبَسَطَ لَهُمْ مِنْ فَائِضِ الْمِنّةِ مَاجَرَتْ بِهِ فِى اَقْدارِهِ الْقِسْمَهْ. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَه. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ وَفِي أيَةٍ أَخَرَ وَقَلِيْلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Baca Juga: Khutbah Jumat Singkat Paling Bagus 3 Februari 2023 Tentang Salah Satu Hal Berharga, Rasa Malu

Alhamdulillah, di siang yang mulia ini kita bisa bertatap muka lagi dalam kondisi yang sehat. Khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri dan hadirin sekalian, agar selalu memupuk ketakwaan kita. Sebagai bentuk rasa Syukur atas nikmat keimanan yang Allah berikan. Dan menjauhkan diri dari apa-apa yang dilarang-Nya.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah

Rasa Syukur kita yang paling besar atas nikmat Allah adalah nikmat berupa iman dan terjaga dari melakukan maksiat. Bersyukur kepada Allah menjadikan kita orang beriman, menghindarkan kita dari maksiat terbesar berupa kekafiran, kesyirikan, bid’ah dan macam maksiat lainnya. Belum lagi kenikmatan indrawi yang menjadi patokan umum dari kita, seperti nikmat hidup tenang, kecukupan harta, kedamaian keluarga dan sebagainya. Kita tidak mampu menghitung semua nikmat itu.

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.”

Rasa Syukur harus kita implementasikan dalam rupa tindakan nyata. Karena dengan demikian, kita seperti tengah mengikat semua nikmat tersebut agar tidak lepas lebih-lebih bisa bertambah. Syukur adalah pengagungan kita kepada Sang Pemberi nikmat dengan tidak berani-berani kepada-Nya dan mengkufuri nikmat-Nya.

Halaman:

Editor: Amelia Putri Nuryanti

Sumber: Lirboyo.net

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X